April 05, 2021

Breakup

Baru saja mengalami kondisi "breakup."

Kejadian ini baru pertama terjadi di hidup aku. Meskipun baru beberapa hari terjadi, raanya cape banget. Tiap detik kalau gak aku kontrol mungkin aku bisa nangis terus. Emang bawaannya cengeng aja kali ya.

Sampai hari ini, sedih ini terasa berlarut-larut. Aku baru sadar kalau selama ini aku ga memanfaatkan waktu dan momen dengan maksimal. Kalau inget itu, rasanya ingin kembali ke masa lalu dan menikmati semuanya. Kalau aja aku tau waktu ku udah gak banyak lagi.

Awalnya, aku tau ini semua akan datang. Sebenernya udah tau liat selewat-selewat. Kemudian di harinya, respon ku pun, ya udah. Aku udah siap-siap dari lama tentang keadaan ini. Tapi, keesokan harinya, aku ngerasa ada sesuatu yang akan hilang. Belum hilang, tapi aku merasa hilang. Ketika sendiri, air mata mengalir. Oh, mungkin ini ya yang dinamakan sedih, pikir ku saat itu. Ternyata semua berlanjut sampai beberapa hari kemudian. Mengingat momen yang pernah dilalui, aku nangis lagi. Bahkan nangisnya parah. Seakan aku kehilangan sesuatu yang sangat berharga di dalam hidup aku.

Tapi, emang bener sih. Ini tuh adalah sesuatu yang berharga. Hal ini datang di saat yang tepat. Aku gak tau apa yang akan terjadi kalau aku gak menemukan ini. Mungkin 3 tahun ke belakang hidupku akan hancur gak terarah. Aku ingat, aku mengeluh untuk berhenti kuliah karena gak kuat dengan dramanya. Tapi, aku selalu diyakinkan untuk lanjut terus, bahkan terus didampingi sampai hari terakhir sidang, meskipun tak seruang, tak nampak.

**

Saat ini aku lagi ada di meja kerja. Dari pagi rasanya ingin nangis terus. Tadi sempet liat beberapa foto hasil tangkapan kamera, aku ingin nangis lagi. Kaki aku bergerak terus, cemas, ingin rasanya teriak terus menangis. Tapi, aku Insya Allah ikhlas. Biarkan aku ngerasain gimana rasanya sedih. Sedih kehilangan sesuatu. Sedih karena sudah gak akan bisa dimiliki lagi. Sebenarnya kan kita pun gak punya apa-apa. Semuanya akan kembali ke Tuhan. Aku mencoba ikhlas. Tapi, biarkan aku merasakan kesedihan ini, agar kelak aku bisa menghargai setiap momen dengan orang-orang di sekitar ku.

Bismillah, Insya Allah aku ikhlas.

Kamu, berjalan maju lah. Tak perlu kamu mengkhawatirkan ku.

I'll be fine...